Kamis, 02 Januari 2014

Kegagalanku Adalah Sulit Untuk Melupakanmu


Aku tak akan pernah menyangka akan merasakan hal ini lagi, aku tak pernah mengharapkan untuk mencicipi kekecewaan lagi, Sedetikpun tak pernah aku pikirkan untuk berpisah darimu, berjauhan denganmu atau sekedar terpisah beberapa waktu saja. Aku tak akan pernah mau membayangkan hal itu. Namun nyatanya semua seperti kutukan mendadak buatku, semuanya terjadi, hal yang sangat tak pernah aku inginkan.

Sudah beranjak bulan ke tiga dan tahun pertamaku mendukung sang waktu untuk menjauhi kita, aku dan kamu. Sekian tak ada lagi cerita yang harus kuceritakan saat malam bersandar, memelukku dengan penuh pertanyaan, dengan rasa cemas yang seolah membuatku mendadak tak bisa tidur.. menggerogoti setiap malamku yang penuh harapan namun masih dengan keraguan. Akankah kau segera pulang? Berapa lama lagi aku harus menunggumu? Sampai kapan aku harus merasakan kepiluan atas kepergianmu?

Aku benci dengan keadaan ini, jika aku boleh mengeluh, Aku tak pernah menginginkan ini terjadi dalam hidupku. Atau jika aku bisa memilih.. Aku tak akan membiarkanmu meninggalkan kenangan indah tanpa kau bawa pergi bersamamu. Aku hilang kendali, programku terformat semua oleh virusmu, menyebar keseluruh otakku, merefresh berulang-ulang tentang kebersamaan kita, mendownload file baru berisi kegalauanku yang ditinggal olehmu, dan kau sengaja tak meng-upgradeku agar terus dapat kau kendalikan aku.

Seperti album usang kau buat diriku jadul, berjamur, berdebu, kusam, dan jelek. Seperti rumah tua yang rapuh tak berpenghuni kau buat aku sepi tak bernarasi. Seperti bangku kosong kau buat aku menyendiri. Bila saja waktu itu aku tak menemuimu saat pertama kita bertemu dan aku tak meresponmu hingga sejauh ini, pasti aku tak akan merasakan bahwa aku telah menggilaimu, menganggapmu adalah cinta terakhir untukku, dan bergantung oleh hidupmu, keputusan maupun pilihanmu, seolah akulah yang akan menjadi seatap denganmu, dan sampai ku temukan hari tuaku bersamamu. Itu gila!! dan aku telah gila karenamu.

Mengapa kepergian selalu menyisihkan luka? menyayat kenangan indah? memporak-poranda sebuah hati yang terbuai kebahagiaan? yang saat ini aku rasakan karena kepergianmu. Pikirku.. kau akan kembali, membayar semua waktuku yang tersita karena harus menunggumu, menemani kerinduan di setiap hatiku merintih mencarimu. Kabarmu saja aku tak pernah tahu! Keadaanmu, kehidupan barumu.. bagaimana mungkin aku bisa tetap setia menunggumu? Ingin sekali rasanya aku mencibirmu, melukaimu dengan perkataan yang kasar, dengan sikap mengacuhkanmu, melenyapkanmu dari kehidupanku, menghilangkanmu dari sudut perhatianku. Namun berkali-kali telah kucoba mengabaikanmu seperti kamu yang tak pernah menganggapku ada bersamamu. Dan aku tersadar bahwa Kegagalanku adalah Sulit Untuk Melupakanmu.



Dari Senyuman Lembut Sehabis Senja
teruslah menggapai harapanmu, dan
 Aku Akan Setia MenungguMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate